Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga mengaku prihatin saat menjenguk pasien Meningitis Strepcoccus Suis (MSS) I Made Sutayana di BRSU Tabanan senin, tanggal 13 Maret 2017. Apalagi sudah ada tiga warga lain yang terjangkit bakteri MMS yang menyerang selaput otak. Selain itu juga menyebabkan korban tuli serta mengalami kejang dan demam tinggi. Menurut Dirga harus segera diambil langkah konkrit untuk mencegah penularan penyakit ini agar masyarakat tidak menjadi resah. Untuk itu Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan juga meminta Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian khususnya Bidang Peternakan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan, segera mengambil langkah konkrit. Pasalnya hal ini sangat berpengaruh bagi masyarakat di Bali yang menjadikan daging babi menu utama. Belum lagi saat ini menjelang perayaan Nyepi dan Galungan. Dipastikan kebutuhan akan babi sangat banyak, baik untuk upakara maupun konsumsi. Ini harus serius ditangani, karena bukan hanya satu warga kena tapi sudah tiga orang
Dinas Pertanian diharapkan melacak asal babi yang dipotong warga yang terjangkit MMS tersebut. Diharapkan ini tidak sampai meluas ke ternak babi lainnya dan kembali menginfeksi manusia. Hal ini untuk mencegah keresahan masyarakat. Dirga menduga tidak hanya satu babi itu yang terjangkit harus dilacak juga yang lainnya. Kondisi I Made Sutayana sendiri sudah membaik. Seperti diungkapkan Direktur BRSU Tabanan dr. Nyoman Susila, tidak lagi ada hal yang membahayakan jiwanya. Kejang sudah tidak ada, begitu pula dengan demamnya sudah turun. Kondisinya sudah membaik, hanya pendengarannya masih bermasalah, mudah-mudahan bukan tuli permanen. Sementara hasil lab belum diketahui.
Satu pasien yang dirawat di BRSU Tabanan I Made Arimbawa asal Banjar Munduk Pakel, Gadung Sari, Selemadeg Timur kondisinya juga sudah membaik. Menurut Kabid Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Tabanan dr. Ketut Nariana, yang bersangkutan memang kena meningitis tetapi bukan terifeksi MSS. Pasalnya, Made Arimbawa tidak pernah bersentuhan dengan babi tetapi hanya peternak sapi, Kondisinya juga sudah membaik. Hal ini diperkuat dengan pernyataan istri Arimbawa, Ni Ketut Astini. Astini menyebutkan, kalau suaminya memang mengalami demam, namun sudah turun. Dia mengaku suaminya tidak pernah bersentuhan dengan babi dan di lingkungannya tidak memelihara babi. Hasil rontgennya ada penggumpalan darah di otak. Seperti diwartakan tiga warga Desa Gubug masing-masing I Gusti Putu Sujana, I Nengah Mungkrig Warga Banjar Pengayehan dan I Made Sutayana Warga Banjar Gubug Belodan terifeksi MSS setelah mengkonsumsi lawar merah dan komoh saat hajatan I Gusti Made Suardana warga setempat 24 Februari lalu. I Gusti Putu Sujana bahkan positif terjangkit MSS dan dirawat di RS Sanglah. Mungkrig dirawat di RS Wisma Prasanti dan akan dirujuk ke BRSU Tabanan dan I Made Sutayana di BRSU Tabanan.