Kalau APBD tahun lalu besar karena ada pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung. RAPBD tahun 2025 turun, tidak juga. (Bupati Sanjaya)
DPRD Tabanan melaksanakan rapat paripurna pada Jumat (6/9). Rapat dengan agenda pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tabanan 2025 dan RAPBD Perubahan Tahun 2024.
Terungkap dalam rapat itu, RAPBD Tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan APBD Tahun 2024. Penurunan sekitar Rp 270,958 miliar lebih atau sekitar 11,86 persen dari jumlah APBD Tabanan 2024 Rp 2,284 triliun lebih.
Dalam pengantar pidatonya, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya menyebutkan turunnya RAPBD Tahun 2025 tidak akan berpengaruh dalam program. Sebab RAPBD sudah dirancang sesuai dengan konsep oleh TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah). “APBD itu selalu fluktuatif. Tidak mesti harus naik. Bisa juga turun,” ujarnya.
Dia melihat, RAPBD 2025 telah berbasis pada produktivitas yang tepat sasaran. Menurutnya, kegiatan pembangunan yang dirancang di Tabanan selalu disesuaikan dengan kebutuhan publik. “Masalah turun atau tidak, saya rasa tidak signifikan. Tidak (berpengaruh terhadap pelaksanaan program-program di 2025),” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menegaskan besar atau tidaknya rancangan APBD berdasarkan produktivitas. “Kalau APBD tahun lalu besar karena ada pembangunan infrastruktur dan gedung-gedung. RAPBD tahun 2025 turun, tidak juga,” tandasnya.
Dalam pengantar pidatonya itu disampaikan dari sisi belanja daerah pada APBD 2025 dirancang sebesar Rp 1,994 triliun lebih yang meliputi belanja operasional yang direncanakan sebesar Rp 1,646 triliun lebih. Berikutnya, belanja modal yang direncanakan sebesar Rp 87,373 miliar lebih, belanja tidak terduga yang direncanakan sebesar Rp 4,388 miliar lebih, dan belanja transfer sebesar Rp 256,021 miliar lebih.