Menindaklanjuti adanya penurunan pendapatan asli daerah (PAD), komisi III DPRD Kabupaten Tabanan melaksanakan kunjungan lapangan ke DTW Ulundanu Beratan, DTW Jatiluwih dan DTW Tanah Lot pada hari kamis, tanggal 2 Agustus 2018. Hal tersebut berdasarkan rapat badan keuangan daerah sebelumnya menyatakan terjadi penurunan pendapatan daerah untuk semester 1 dari target Rp 409.000.000.000 baru bisa dicapai 35 persen atau sekitar Rp 179.000.000.000.
Kunjungan lapangan tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi III I Wayan Lara bersama anggotanya I Wayan Sudiana, I Nyoman Wirama Putra, I Made Yasa, Dan I Wayan Eddy Nugraha Giri. Sebelum ke Tanah Lot, terlerlebih dahulu Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan mendatangi DTW Ulundanu Beratan, namun dikarenakan manager operasional DTW Ulundanu Beratan tidak ada di tempat sehingga akan dijadwalkan kunjungan lapangan kembali. Selanjutnya menuju DTW Jatiluwih.
Pada DTW Jatiluwih Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan diterima oleh Manager DTW Jatiluwih I Nengah Sutirtayasa, SE. Manager DTW Jatiluwih menyampaikan bahwa adanya penurunan kunjungan Wisatawan baik dari internasional maupun domestic, hal ini disebabkan oleh terjadinya bencana alam erupsi Gunung Agung, bom Surabaya yang menyebabkan negara-negara asing mengeluarkan Travel Warning, dan yang terakhir Bali diguncang oleh gelombang pasang. Adapun beberapa permasalahan yang diungkap oleh Manager DTW Jatiluwih yaitu masalah jalan menuju obyek DTW Jatiluwih yang dianggap kurang lebar sehingga bus-bus besar tidak bisa masuk, ada alternative lain untuk menyiasati permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan shuttle bus yang mengakomodasikan wisatawan dari lokasi parkir bus menuju lokasi, tetapi hal ini memerlukan pembiayaan yang sangat besar untuk membeli kendaraan tersebut. Manager DTW Jatiluwih juga mengatakan sudah ada penyisihan dana untuk subak-subak di wilayah DTW Jatiluwih dalam pelaksanaan upacara keagamaan, agar masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaat dari adanya DTW Jatiluwih.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan, I Wayan Lara menjelaskan kunjungan lapangan ini dilakukan pihaknya adalah untuk memastikan laporan saat menggelar rapat dengan Bakeuda. Bahwa ada penurunan pendapatan sehingga target tidak bisa dicapai. Maka dari itu Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan mengecek langsung ke lapangan
Hanya saja setelah turun langsung ke sejumlah DTW, khususnya DTW Tanah Lot memang terjadi penurunan kunjungan, namun hanya pada bulan-bulan tertentu saja sehingga tidak berpengaruh terlalu signifikan pada pendapatan. Memang ada penurunan di bulan Januari dikarenakan ada erupsi Gunung Agung. Sementara itu manager operasional Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengatakan dengan adanya pengecekan yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan ke DTW Tanah Lot sangat mengapresiasi dan memberikan motivasi kerja bagi DTW Tanah Lot. Apalagi sekarang DTW Tanah Lot sedang mengalami penurunan pendapatan akibat adanya erupsi Gunung Agung serta adanya cuaca ekstrim seperti terjadinya gelombang pasang yang membuat batalnya kunjungan wisatawan asing maupun domestik dari luar Bali.
I Ketut Toya Adnyana mengakui dibulan Januari terjadi penurunan yang sangat drastis, bahkan jumlah kunjungan perhari hanya mencapai 3000 kunjungan saja, sedangkan normalnya mencapai 8000 hingga 9000 pengunjung perharinya. Dan pihaknya menargetkan ditahun 2018 mencapai 3.150.000 kunjungan, sudah mencapai 2 juta lebih pengunjung yang dating ke tanah lot. Apalagi dengan adanya himbauan dari bupati tabanan untuk melakukan event-event maupun festival untuk meningkatkan kunjungan.