Sesuai janji Pemerintah Kabupaten Tabanan di bawah kepemimpinan Bupati, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, khususnya kepada masyarakat Desa Adat Banjar Anyar dan Kediri, Patung Wisnu Murti telah berdiri kokoh di Catus Pata Kediri, Tabanan. Menariknya, upacara Pemlaspasan atau pembersihan dan Penyucian yang dilaksanakan pada Tilem Kanem bukan saja dimeriahkan atraksi kesenian Okokan, tetapi juga diwarnai dengan hujan lebat dan angin kencang.
Meskipun demikian, upacara Pemlaspasan Patung ikonik kebanggaan Tabanan ini seakan terberkati. Ritual diawali dengan upacara Mendem Pedagingan dan batu permata di sisi Barat Patung oleh Bupati Sanjaya didampingi Penglingsir Puri Kediri, di sisi Timur dilakukan oleh Wabup Edi didampingi Penglingsir Puri Kaler Kediri. Kemudian disisi Utara dilakukan oleh Ketua DPRD Tabanan didampingi Bendesa Adat Kediri, serta disisi Selatan dilakukan oleh Sekda Tabanan didampingi Bendesa Adat Banjar Anyar.
Setelah prosesi mendem pedagingan dan batu permata, Bupati Sanjaya beserta jajaran melaksanakan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Putra Grya Perean Banjar Panti, sekaligus meresmikan Patung Wisnu Murti yang ditandai dengan penandatangan Prasasti. Turut hadir saat itu, Ida Sulinggih, para Wakil Ketua dan DPRD Tabanan dapil Kediri, jajaran Forkopimda, para Asisten, Kepala OPD dan Kepala Bagian, para Camat se-Tabanan, Pematung, Perbekel, Bendesa Adat dan tokoh masyarakat Banjar Anyar dan Kediri, serta undangan lainnya.
Rasa syukur dan bangga diungkapkan Bupati Tabanan, Sanjaya dalam sambutannya saat itu. “Saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan dan jajaran sangat berterimakasih kepada semua pihak, karena sejarah Patung Wisnu Murti ini dibangun melalui proses yang sangat panjang, penuh dengan lika-liku. Perencanaan patung dari Januari sampai Desember ini sudah memakan waktu hampir 12 bulan baru bisa kita wujudkan. Ini semua berkat Ida Sang Hyang Widhi yang selalu menuntun kita, sehingga terjadilah malam hari ini proses Pemlaspasan Patung yang sangat kita banggakan dan kita muliakan,” ujar Bupati Sanjaya.
Selain itu, dari awal sampai akhir pembangunan, dikatakan Sanjaya dipenuhi dengan semangat dan kekompakan dari seluruh pihak terkait yang patut diapresiasi. “Dari awal sampai akhir sudah berjalan dengan baik, terimakasih untuk semua pihak, baik Jero Bendesa, baik tokoh-tokoh Adat, Puri, semua teman-teman legislatif, semua elemen masyarakat, teman-teman Forkopimda yang mendukung prosesi perjalanan Patung yang sangat kita banggakan. Ini merupakan sebuah ikon yang ditunggu-tunggu masyarakat Tabanan dan juga sempat viral karena banyak kalangan yang mengapresiasi dan memuji berdirinya Patung Wisnu Murti ini,” imbuh Sanjaya.
Disamping itu, Politisi asal Dauh Pala Tabanan itu juga berharap, di hari yang sakral ini segala yang dilakukan, baik upacara Nangluk Mrana di Pura Luhur Pekendungan dan Pemlaspasan Patung Wisnu Murti saat ini membawa berkah bagi alam beserta isinya. “Tadipun Beliau sudah menunjukkan kewibaan dan keagungan dengan tadi kita bersama-sama mendem pedagingan disertai hujan angin. Ini mencerminkan keagungan Beliau, bahwa Beliau sudah hadir di tengah-tengah kita, menjaga Kabupaten Tabanan yang kita cintai ini. Mudah-mudahan Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani terwujud untuk mensejahterakan masyarakat Tabanan,” harap Sanjaya.
Sementara, Kadis PUPR Made Dedy Darmasaputra, menambahkan, bahwa pembangunan Patung Wisnu Murti ini merupakan aspirasi dari masyarakat Desa Adat Banjar Anyar dan Kediri yang mendapat apresiasi penuh dari Bupati dan jajaran. “Dimana pembangunan patung bersumber dari APBD Kabupaten Tabanan yang dilaksanakan oleh CV. Yuda Utama selama 4 bulan dari bulan September sampai bulan Desember, dengan nilai kontrak 1,1 Miliar Rupiah. Patung Wisnu Murti ini dibuat oleh seorang Pematung maestro asli putra Tabanan, Bapak I Nyoman Sudarwa, yang berasal dari Desa Penarukan, Kerambitan, yang karyanya telah menghiasi banyak sudut penting di Pulau Bali, bahkan sampai di Amerika Serikat,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan sembari menyaksikan atraksi kesenian Okokan, Bupati Sanjaya menambahkan, bahwa berdirinya Patung Wisnu Murti telah memberikan kebanggaan bagi kita semua. “Astungkara, dengan terbangunnya kembali Patung Wisnu Murti, akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Tabanan, terutama Kediri, karena Catus Pata ini merupakan tempat yang sangat disakralkan oleh kita umat Hindu. Maka dari itu, mudah-mudahan ini kebangkitan kita bersama di era melandainya pandemi dan berdiri kokohnya Patung Wisnu Murti membawa energi positif bagi masyarakat Tabanan, Bali, bahkan Indonesia,” tutup Sanjaya