Kecamatan marga mendapatkan proyek jalan hotmix senilai Rp 3,2 miliar di tahun 2011. Dari proyek tersebut dipecah dua yakni di Banjar Piyun, Cau Blayu sepanjang 2.200 dan jalan penghubung Cau, Tua dengan Tuka Perean, Baturiti sepanjang 2.275 meter. Namun proyek yang di Cau Tua inilah ditengarai menghilang. Karena sampai batas akhir tahun anggaran 2011 sama sekali belum dikerjakan. Pemborong yang tertera di papan proyek PT Adi Murti baru membenahi senderan jalan. Hal inilah yang menjadi pertanyaan warga dan ada yang mengadu ke dewan.
Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi membenarkan adanya pengaduan masyarakat tentang proyek jalan yang belum digarap sampai akhir tahun 2011. “Saya terima laporan kalau ada proyek jalan yang belum berjalan sampai akhir tahun anggaran, ” ungkap Boping. Padahal, proyek tersebut merupakan proyek hibah dari Propinsi Bali. Dikatakan, proyek tersebut dimulai sekitar 19 Oktober 2011 dan seharusnya sudah selesai dalam waktu 58 hari. Seharusnya di pertengahan hari Desember sudah selesai. Tetapi sampai akhir tahun belum juga terlaksana. “Bagaimana itu?” tanyanya Anggota Komisi II DPRD Tabanan, Ida Bagus Kade Adnyana Suryawan juga menilai, proyek tersebut semestinya sudah harus rampung pada pertengahan desember tahun 2011 lalu dan sampai saat ini belum selesai. “Artinya ada kesalahan yang dilakukan pemborong proyek,”ungkap Adnyana Suryawan. Selain itu, dewan yang membidangi masalah pembangunan meminta pemerintah terutama bupati harus membuat aturan yang jelas mengenai rincian harga melalui aturan. “Harus ada harga material yang jelas dan normal. Berapa semen, berapa aspal, itu harus diperhitungkan dalam peraturan bupati,” sarannya. Jika harga dalam aturan lebih mahal dibandingkan daerah lain seperti Pemkot atau Pemkab Jembrana maka Pemkab Tabanan perlu dipertanyakan.
Sementara Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tabanan I Putu Dian Setiawan ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan kalau Dinas PU sudah mengetahui hal tersebut. Dijelaskan, berdasarkan data dari PU, pihak pemborong telah mengajukan permohonan lengkap untuk perpanjangan masa kerja. Pasalnya pemborong atau rekanan proyek tersebut kesulitan untuk mendapatkan material khususnya aspal. Sulitnya aspal untuk hotmix bukan saja terjadi di Tabanan tetapi juga terjadi secara nasional sehingga masih bisa dimaklumi. Dikatakan, saat ini aspal yang diharapkan telah tiba sejak 7 Januari lalu. “Proyeknya sudah dikerjakan, hanya terlambat karena ketiadaan pada aspal,” jelas Jutu Dian.